Jangan Pandang Remeh Profesi Guru - By Dani Wahyudin, S.Pd.I.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang mempunyai peran unik dalam kehidupan di sekitar tempat tinggal kehidupan kita, mungkin ada saja orang menilai hitam dan putih seseorang berdasarkan perilaku yang ditampilkannya, baik secara individu maupun sosial. Demikian pula halnya profesi guru yang acap kali mendapat sorotan dari masyarakat di tempat guru berada.
Posisi kehidupan guru yang demikian itu tentunya akan mendapat penilaian yang beragam dari dunia sekitarnya. Peran guru mendapat perhatian luas dari masyarakat hal ini menuntut dedikasi yang yang tinggi dari orang-orang yang berkecimpung di dunia keguruan.
Guru memiliki makna sangat universal. Semua ranah Pendidikan informal, non formal, dan formal selalu melibatkan guru. Apakah secara langsung maupun tidak langsung. Tetapi faktanya masih ada yang menganggap remeh profesi guru. Entah apa penyebabnya, masih menganggap sepele profesi guru.
Apa buktinya guru masih dianggap sepele? Sangat banyak, mulai dari honor guru yang masih rendah terutama untuk guru-guru honorer. Perbedaan gaji guru antara guru ASN dan honorer swasta. Selain itu banyak larangan terhadap guru saat akan melakukan proses mendidik siswanya, jika dianggap salah bisa berbuntut pelaporan orang tua/wali murid, kemudian sang guru bisa dipenjarakan. Belum lagi ada kasus tindak kekerasan oleh wali murid kepada guru. Pernah ada kasus meninggalnya guru akibat kekerasan oleh siswanya. Ada juga kebijakan beban administrasi yang berlebihan sehingga guru waktu untuk mendidik menjadi kurang, dan lain sebagainya.
Menjadi guru tidaklah mudah, jika seseorang tidak mencintai dunia Pendidikan, berapa banyak orang tua memiliki anak di rumah yang harus dididik. Coba bayangkan dengan seorang guru saat di kelas, jika satu kelas ada 36 siswa artinya seorang guru harus mampu mengelola semua siswa agar tujuan pembelajaran tercapai.
Jika seorang guru yang sudah berpengalaman saja masih menemukan kesulitan dalam mengajar, lalu atas dasar apa orang-orang berkata siapapun bisa menjadi guru? Karena untuk bisa mengajar, menguasai konten saja tidak cukup.
Ada banyak profesi yang dipandang keren di kalangan masyarakat. Akibatnya, hampir semua orang memilih profesi yang membuahkan banyak hasil. Hingga pada akhirnya profesi seorang guru pun dianggap rendahan, karena upah yang diterima tak seberapa dengan deretan profesi yang lain.
Kata siapa guru itu rendahan? Tidak sama sekali. Menjadikan profesi seorang guru merupakan hal yang sangat mulia. Bagaimana tidak? Pada zaman dahulu guru mengajar muridnya tanpa imbalan sepeserpun, ia ikhlas mengajar dan mendidik demi mencerdaskan anak bangsa. Guru itu digugu lan ditiru. Dimana setiap tutur kata dan perbuatannya menjadi panutan bagi muridnya. Jadi, tidak mudah untuk menjadi seorang guru, karena harus berhati-hati dalam menangani semua siswa dengan karakter yang berbeda.
Produk yang dihasilkan guru adalah manusia. Makhluk yang Allah Swt. berikan otak yang sangat sempurna. Makhluk yang memiliki perasaan. Makhluk yang memiliki sikap dan perilaku. Sangat jauh berbeda dengan profesi lain yang produknya adalah kebendaan. Anehnya justru profesi kebendaan itu yang dianggap paling hebat dibandingkan profesi guru. Profesi guru berada di posisi terdepan dalam mendidik generasi masa depan. Bentuk kompetensi dan karakter masyarakat di masa depan, merupakan hasil guru mendidik di masa sekarang. Karenanya, sosok guru dituntut memiliki kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian.
Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8, guru wajib memiliki, mengembangkan, dan menunjukkan empat kompetensi sebagaimana diuraikan berikut ini: kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Hal ini mengacu pada kemampuan atau keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll. Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik. Kompetensi profesional guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik. Kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.
Jadi, menarik bukan menjadi guru itu? Masihkah ada anggapan bahwa guru itu profesi yang rendahan? Buang jauh-jauh pikiran tersebut. Guru itu mulia, jangan anggap rendah profesinya, karena dari ilmu yang mereka berikan menjadikan putra/putri bangsa yang cerdas dan bermartabat.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20171124234707-445-257953/jangan-pandang-remeh-profesi-guru
https://www.kompasiana.com/maulidialidiya/5aa53fd3bde57519866099a3/profesi-guru-yang-dianggap-remeh
Apapun pekerjaan kita jika kita melakukan sepenuh hati maka profesi itu menjadi ibadah yang sesungguhnya.
BalasHapus