Guru yang Berkarakter untuk Peserta Didik yang Berkarakter - by Eviani Libba Taruk Allo, S.Pd., B.Sc.

 


  1. PENDAHULUAN

Guru merupakan insan yang sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Guru harus memiliki pengetahuan dan juga kemampuan dalam mendidik siswanya. Guru tidak hanya sebagai pendidik semata, mengajarkan materi atau menghabiskan buku panduan pelajaran, tetapi guru menjadi salah satu yang mengambil peranan yang penting untuk masa depan peserta didiknya terutama dalam hal karakter. Dalam hal ini guru atau pendidik tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga memiliki karakter dan bagaimana cara guru tersebut menyalurkan pengetahuan dan karakter yang baik kepada peserta didiknya. Menurut Nazaruddin (2019) menyatakan bahwa guru yang berkarakter kuat bukan hanya mengajar yang mampu mentransfer knowledge (transfer of knowledge), namun juga harus mampu mendidik peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai luhur pada diri peserta didik (transfer of value). 

Dari hal ini kita melihat bahwa sebagai guru tidak hanya mengandalkan untuk bisa mengajar tetapi bagaimana cara seorang guru tersebut memiliki karakter yang baik untuk bisa disalurkan kepada peserta didiknya. Sehingga peserta didiknya menjadikan manusia yang terdidik. 

  1. ISI

Guru adalah sebuah profesi yang memberikan pengarahan atau bimbingan kepada peserta didiknya baik dalam hal pendidikan maupun karakter. Menurut Nazaruddin (2019) memaparkan bahwa Guru adalah seorang pendidik yang memberikan bimbingan, arahan, pembinaan dan ilmu pada anak didiknya.  

Guru bukan hanya memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan tetapi juga memiliki kemampuan secara emosi dan spiritual sehingga guru mampu membuka mata hati peserta didik untuk belajar, dan selanjutnya mampu hidup dengan baik.  Menurut Dzulkifli (2014) Guru itu yang memiliki makna “digugu dan ditiru” (dipercaya dan dicontoh) secara tidak langsung juga memberikan pendidikan karakter kepada peserta didiknya.  Selain itu,  pengertian dari karakter itu sendiri adalah sifat yang melekat pada diri seseorang  seperti yang dikatakan oleh Dzulkifli (2014) bahwa karakter adalah satu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek atau kejadian. 

Sehingga kita dapat memahami tentang guru yang berkarakter adalah guru yang memiliki kepribadian atau sikap yang baik yang melekat pada dirinya sendiri dan mendalami profesinya sebagai guru adalah panggilan hidup. Menjadi guru yang berkarakter bukan sesuatu hal yang instan tetapi merupakan suatu proses. Menurut Gede Ariyasa (2018) menyatakan bahwa Guru yang berkarakter adalah guru yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan panggilan hidup.

Seorang guru yang berkarakter sangat penting dalam dunia pendidikan karena di era modern ini, peserta didik menjadi pintar sangat mudah, tetapi membantu peserta didik memiliki karakter yang baik itu tidak mudah. Peserta didik menjadi pintar bisa saja melalui google atau mencari referensi dari buku kemudian dibaca. Tetapi menjadikan seorang peserta didik menjadi karakter yang baik salah satunya adalah melalui gurunya jika gurunya sendiri tidak memiliki karakter yang baik maka karakter apa yang akan diinginkan atau dicontoh oleh peserta didiknya. Menurut Ratnawati (2018) menyatakan bahwa seorang guru berkarakter adalah orang yang mampu dan siap meninju arah hidup dan kehidupannya selain itu juga memiliki pandangan bahwa profesi sebagai guru merupakan kesadaran akan panggilan hidup. 

Sebelum menuntut peserta didiknya untuk berkarakter yang baik maka pendidik terlebih dahulu memiliki karakter yang baik dan yang kuat.  Menurut  Nazaruddin (2019)  mengemukakan lima poin yang menunjang kuatnya karakter seorang guru yakni the power of niat, the power of learning, the power of motivasi, the power of empati dan the power of komitmen. Pertama, The power of niat,  niat menjadi sentral bagi seluruh aktivitas manusia. Tuhan tidak menilai perbuatan manusia dari lahirnya, namun dari sesuatu yang tersembunyi yaitu dari niat dan motivasinya. Kedua, the power of learning: learning dalam hal ini memiliki tiga pilar yakni pertama, pertumbuhan yang mana pendidikan harus mampu menciptakan orang-orang yang dewasa. Kedua, pengembangan yakni keberhasilan suatu proses pembelajaran ditandai mampunya pendidikan menciptakan orang-orang yang sukses (orang sukses itu membagi kesuksesannya pada orang lain). Ketiga, pemberdayaan yakni melihat potensi yang ada (tidak menyamaratakan potensi) atau keunikan dari tiap anak kemudian memotivasi agar anak jauh lebih berkembang. Ketiga, the power of motivasi: motivasi yang ditiupkan ke dalam jiwa seseorang akan mempengaruhi jiwa orang tersebut dan pada akhirnya membentuk orang itu menjadi apa yang ia kehendaki. Motivasi akan membangkitkan kepercayaan diri serta memberikan dorongan yang sangat kuat kepada jiwa-jiwa yang memberikan ruang untuknya. Keempat, the power of empati: orang yang kita hormati dan hargai sering kali menjadi teladan bagi kita. “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari” ungkapan tersebut menandakan bahwa segala pola tingkah laku guru adalah magnet yang akan menyedot perhatian murid. Bahkan respon dan kata -kata guru yang terlontar saat menghadapi murid juga sangat besar pengaruhnya karenanya menghormati murid merupakan cermin akhlak yang terpuji dan menghargai jerih payah murid merupakan wujud motivasi yang kita berikan kepada mereka. Kelima, the power of komitmen: pendidik harus memiliki kesadaran akan tanggung jawab dan memegang amanahnya. Memiliki kesadaran dan keinginan yang kuat untuk menuntaskan tugas serta menjadikan murid-muridnya sebagai murid-murid yang terbaik.

  1. KESIMPULAN

Menjadi seorang guru adalah suatu pekerjaan yang mulia karena menjadi guru adalah memanusiakan manusia, tidak hanya membantu peserta didik menjadi pintar tetapi membantu peserta didik memiliki karakter yang baik. Tetapi semua berawal dari guru tersebut harus memiliki karakter yang baik atau yang kuat yaitu menjadikan pekerjaan sebagai guru adalah panggilan hidup. Terdapat lima cara untuk menjadi guru yang berkarakter yaitu the power of niat, the power of learning, the power of motivasi, the power of empati dan the power of komitmen. Banyak orang mengatakan bahwa intelektual yang membuat seseorang menjadi ilmuan hebat. Mereka salah, yang membentuk ilmuan hebat adalah KARAKTER!‖ (Albert Einstein). 



  1. DAFTAR PUSTAKA

Nazaruddin, (2019). Menggagas Sosok Guru Berkarakter Kuat di EraG. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 6, 12-18. 

Dzulkifli,  Inda Puspita Sar, (2014). Karakteristik Guru Ideal. Seminar psikologi dan kemanusiaan, 90. 

Ratnawati, (2018). Peranan Guru Sebagai Model Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Anak: Optimalisasi Peran Pendidik dalam Perspektif Hukum, 5. 

Ariyasa, Gede. 2015. “Pendidikan Karakter dimulai dari Guru Berkarakter”, http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2018/08/pendidikan-karakter-dimulai-dari-guru-berkarakter/, diakses pada 28 Oktober 2021 pukul 13.00 WIB.

Komentar

  1. Jadi apakah benar jika menanamkan karakter baik pada peserta didik akan lebih mudah jika karakter tersebut telah melekat erat pada pribadi guru itu sendiri?

    BalasHapus
  2. Penanaman nilai karakter snagat penting.

    BalasHapus
  3. I'm proud to be a teacher. Semangat membentuk karakter anak-anak, Ms. Evi.

    BalasHapus
  4. Kutipan yang saya suka "Banyak orang mengatakan bahwa intelektual yang membuat seseorang menjadi ilmuan hebat. Mereka salah, yang membentuk ilmuan hebat adalah KARAKTER! (Albert Einstein). "

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer